Kota Tuban di pesisir utara Jawa Timur, memang tak sepopuler Surabaya atau Malang. Sebagian besar orang hanya mengenal Tuban berkat adanya makam salah satu anggota Wali Songo, yaitu Sunan Bonang. Sebenarnya Tuban memiliki banyak tempat menarik yang bisa dilirik selain Makam Sunan Bonang tersebut. Mulai dari pantai, gua, air terjun hingga klenteng dengan arsitektur yang unik. Bila kebetulan Anda melintasi Tuban dalam perjalanan menyusuri Jalur Pantura, tak ada salahnya singgah sejenak di kota ini. Anda akan terbuai dengan pesona kota Tuban yang menawan.
What to See
Goa Akbar
Mungkin inilah satu-satunya goa yang berada di tengah kota. Goa Akbar namanya. Letaknya persis di bawah Pasar Baru Tuban, tak jauh dari pusat kota. Di dalam goa ini terdapat stalaktit dan stalakmit yang cukup menarik serta beberapa sendang (mata air). Anda bisa menyusuri goa ini dengan mudah, karena di dalam goa sudah dibuat jalur yang sudah di-paving dan diberi pagar (hand rail). Di beberapa tempat juga diberi lampu sehingga suasana di dalam goa cukup terang. Goa Akbar memiliki nilai religius karena konon Sunan Bonang dan Sunan Kalijogo pernah bertapa di sana.
Makam Sunan Bonang
Sunan Bonang yang merupakan salah satu anggota Wali Songo (Sembilan Wali), wafat pada tahun 1525 M. Saat ini makam aslinya dipercaya berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Namun, yang paling sering dikunjungi para peziarah adalah makamnya yang berada di belakang Masjid Agung Tuban, tak jauh dari Goa Akbar. Jalan masuk ke makam ini adalah melalui gapura yang terletak di sudut barat Alun-Alun Kota Tuban. Begitu memasuki area makam tersebut, Anda akan menjumpai berbagai macam piring kuno yang tertempel di dinding-dinding area makam. Di sana juga terdapat sebuah masjid tua yang dibangun oleh Sunan Bonang sendiri, namanya Masjid Astana. Masjid ini, dulunya dipakai sebagai pusat dakwah Islam beliau. Di depan Masjid Astana, Anda juga dapat menemukan peninggalan Sunan Bonang yang lain berupa tempat wudhu dari batu yang masih terawat baik hingga saat ini.
Klenteng yang terletak di Jalan R.E. Martadinata Tuban ini, berada tak jauh dari pantai dan merupakan satu-satunya klenteng di Indonesia yang menghadap laut lepas. Konon,kabarnya keberadaan Klenteng Kwan Sing Bio yang berani menantang laut menunjukkan bahwa klenteng ini memiliki kekuatan mistik yang tinggi sehingga siapa saja yang berdoa di sana, dipercaya doanya akan terkabul. Makanya klenteng ini selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia.
Klenteng Kwan Sing Bio
Selain posisinya yang menghadap laut, keunikan Klenteng Kwan Sing Bio adalah hiasan gerbangnya yang tidak biasa. Kalau kebanyakan klenteng gerbangnya dihiasi naga, gerbang Klenteng Kwan Sing Bio berhias kepiting raksasa. Setelah memasuki gerbang utama, baru nampak hiasan naga. Hal ini membuat Klenteng Kwan Sing Bio menjadi satu-satunya klenteng di Indonesia yang gerbangnya memakai hiasan kepiting bukan naga. Hiasan kepiting yang menjadi ikon Kelenteng Kwan Sing Bio ternyata berkaitan dengan sejarah awal pembangunan klenteng yang diperkirakan dibangun pada abad XVIII (1928) ini. Konon, lokasi dibangunnya Kelenteng Kwan Sing Bio adalah rawa-rawa di mana terdapat banyak kepiting yang hidup dan berkembang biak di sekitarnya. Tak hanya itu, menurut mitologi Cina, kepiting juga dipercaya dapat memberi perlindungan pada klenteng dan umatnya dari pengaruh unsur-unsur jahat. Penghormatan kepada kepiting dilakukan dengan tidak menyajikan kepiting sebagai sesembahan kepada dewa di klenteng tersebut.
Air Terjun Nglirip
Air Terjun Nglirip
Air terjun ini berada di luar kota Tuban, tepatnya di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Jaraknya sekitar 35 km dari Kota Tuban atau sekitar 45 menit berkendara. Air Terjun Nglirip merupakan air terjun yang berada di bawah Bendungan Nglirip. Daya tarik air terjun ini adalah air yang mengucur dari ketinggian sekitar 30 meter dengan kolam yang berwarna hijau toska di bawahnya. Selain itu, jembatan yang membentang di atas air terjun juga semakin memperindah panorama Air Terjun Nglirip. Asyiknya lagi, Anda tidak perlu bersusah-susah naik turun tangga untuk bisa melihat air terjun ini. Dengan berjalan kaki turun beberapa meter dari jalan raya, Anda sudah bisa menikmati keindahan Air Terjun Nglirip. Bila Anda ingin melihat air terjun dari dekat atau bermain air di sekitar air terjun, Anda bisa turun ke sungai melewati jalan setapak yang telah disediakan. Itupun tidak akan menguras energi, karena jaraknya tak begitu jauh dari jalan raya.
Pantai Sowan
Bila Anda menuju Tuban dari arah barat (Rembang, Jawa Tengah), tempat menarik yang akan Anda jumpai pertama kali di wilayah Kabupaten Tuban adalah Pantai Sowan. Pantai ini berada di area Perhutani KPH Tuban, tak jauh dari Jalur Pantura di Desa Sowan, Kecamatan Bancar. Jaraknya sekitar 35 km dari pusat Kota Tuban. Selain pasir putih dan air lautnya yang biru, daya tarik Pantai Sowan adalah suasananya yang masih sangat alami dengan pepohonan yang rindang di tepi pantai. Tak heran kalau pantai ini ramai dikunjungi Warga Tuban di hari libur atau di akhir pekan. Untuk mencapai Pantai Sowan sangat mudah. Dari Jalur Pantura di Desa Sowan, Anda tinggal belok kiri (bila datang dari arah Rembang) sekitar 1 km hingga Anda tiba di Pantai Sowan. Untuk masuk ke pantai ini Anda dikenakan retribusi sebesar Rp 3.000 per orang. Biaya yang cukup murah untuk menikmati keindahan pantai berpasir putih yang jarang terdapat di Pulau Jawa.
Where to Stay
Hotel Mustika***
Jl. Teuku Umar No. 3, Tuban
http://mustikahotel.info
Tarif : mulai Rp 315.000,00
Resor Tuban Tropis
Jl. Basuki Rachmad No. 3, Tuban
Tarif : mulai Rp 600.000,00
Hotel Amerta
Jl. P. Sudirman No. 65, Tuban
Tarif : mulai Rp 75.000,00
Where to Eat
Ayam Panggang “Tirto Moyo”
Jl. Pahlawan, Tuban
Menu : Ayam bakar, ayam goreng, dll.
Kari Rajungan "Manunggal Jaya"
Jl. Manunggal Jaya, Tuban (depan SMAN 3 Tuban)
Menu : sea food (ikan, cumi, kepiting/rajungan, dll).
Tahu Lontong “Bu Tulus”
Jl. Lukman Hakim, Tuban
Menu : Tahu lontong dengan bumbu kacang yang sedap.
Becek Menthog “Sor Sawo”
Jl. Raya Semanding, Tuban
Menu : becek menthog/itik dan sate menthog
Becek merupakan makanan khas Tuban mirip opor dengan santan yang agak bening.
How to Get There
Untuk mencapai Tuban, Anda bisa naik pesawat atau bus dari Jakarta. Bila naik pesawat, Anda harus turun di Surabaya, kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus ke Tuban. Bila naik bus, Anda bisa naik bus jurusan Surabaya dari Terminal Pulo Gadung, Kampung Rambutan atau Lebak Bulus, dan langsung turun di Kota Tuban. Perjalanan bus Jakarta – Tuban memakan waktu sekitar 14 jam. (edyra)***
0 komentar:
Posting Komentar